Rabu, 02 Juni 2010

Kejadian Airship Hindenburg Zeppelin

Hindenburg yang saya maksudkan di sini adalah balon udara /pesawat Zeppelin raksasa yang dirancang untuk transportasi udara yang meledak di tahun 1937 di New Jersy, Amerika Serikat. Balon udara (airship) milik Nazi Jerman yang dibuat oleh perusahaan Luftschiffbau Zeppelin mempunyai panjang 245 meter dan mempunyai diameter 41 meter. Balon udara Zeppelin ini datang dari ide Ferdinand von Zeppelin dari Jerman di tahun 1870-1871, di mana waktu itu terjadi perang antara Jerman (waktu itu disebut Prusia) dan Perancis. Lucunya ide ini justru ia dapat pada saat ia melihat pihak musuh (Pernacis) yang sukses menggunakan balon udara untuk menyampaikan surat-surat di kala perang. Sejak itu von Zeppelin rajin mendesain balon udara. Balon Zeppelin yang akhirnya mengudara sebenarnya adalah rancangan David Schwarz, namun hak desain rancangannya ia beli, dan disempurnakan hingga menjadi balon udara Zeppelin yang terkenal itu. Balon udara Hindenburg (balon udara zeppelin yang dinamai Hindenburg) menjadi terkenal, ketika versi raksasanya untuk mengangkut manusia menyeberangi lautan Atlantik, yang diberi kode LZ 129, meledak dengan dahsyat di Lakehurst, New Jersy, AS. Bagaimana ia bisa meledak?

Sebenarnya meledaknya pasti LZ 129 Hindenburg tidak diketahui dengan pasti. Ada yang menyebutnya karena tindakan sabotase, namun lebih banyak yang menduga adanya kebocoran gas dalam mesin balon tersebut. Ya, balon Hindenburg tersebut, yang total konstruksinya menghabiskan biaya US$ 2,5 juta, sebenarnya didesain untuk menggunakan gas Helium. Namun karena Amerika Serikat yang pada waktu sebelum perang dunia II sebagai negara satu-satunya pensuplai gas Helium di dunia menolak menjual gas Helium kepada pihak Nazi Jerman. Walaupun pada saat itu belum pecah perang, namun pihak AS memang tidak begitu senang dengan pemerintahan Nazi Jerman. Perlu pula diketahui bahwa pada saat sekarangpun, AS merupakan negara penghasil 60% gas Helium di dunia. Negara-negara lain yang juga dianugerahi kekayaan gas Helium adalah Kanada, Australia dan Aljazair. Namun cadangan gas Heliumnya masih jauh di bawah AS. Nah, karena Jerman sangat kesulitan mendapatkan gas Helium, maka balon Zeppelin diisinya dengan gas Hidrogen yang mudah terbakar!

Gas Hidrogen sebenarnya mempunyai keuntungan yaitu sifatnya yang sangat ringan bahkan lebih ringan dari gas Helium dan tentu saja cocok digunakan untuk mengisi balon udara Zeppelin. Namun gas Hidrogen sangat mudah terbakar. Sedangkan gas Helium sedikit lebih berat dari gas Hidrogen, namun gas Helium sangat sulit terbakar. Nah, gas Hidrogen inilah yang dicurigai bocor dari katup mesin LZ 129 Hindenburg ini, dan kebetulan ketika ada petir yang menyambar yang mengenai gas Hidrogen yang bocor ini, terjadilah tragedi tersebut. Dengan cepat kebakaran kecil yang terjadi berubah menjadi kebakaran besar karena dengan cepat 200.000 m3 gas Hidrogen yang ada di balon tersebut ikut terbakar yang menewaskan 35 orang dari 97 penumpang di dalamnya. Kebakaran yang terjadi begitu cepat, balon tersebut habis terbakar dalam waktu kira2 30 detik saja!

Namun hidrogen sekarang masih dipakai dalam transportasi udara, namun tujuannya lain, yaitu sebagai bahan bakar roket ke ruang angkasa! Ya, biasanya hidrogen yang terpakai untuk bahan bakar roket ke ruang angkasa ini biasanya berbentuk cairan. Bersama-sama dengan oksigen cair, hidrogen menghasilkan dorongan atau energi yang sangat baik untuk roket. Walaupun satu kilo gasolin atau avgas menghasilkan energi 3 kali lebih besar dibandingkan satu kilo likuid (cairan) hidrogen, namun hidrogen menjadi pilihan lebih baik karena beratnya 10 kali lebih ringan. Di dalam penerbangan angkasa, tentu saja berat menjadi pertimbangan yang sangat penting. Seperti contoh: pesawat ulang-alik Discovery, pada tangki bahan bakar eksternalnya memuat sekitar 1,4 juta liter hidrogen cair dan 500 ribu liter oksigen cair. Bahan bakar ini memberikan dorongan yang bagus ke ruang angkasa pada tiga mesin di pesawat ulang alik tersebut!

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Musibah_Hindenburg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar