Rabu, 31 Maret 2010

MTM-1

Definisi Methods Time Measurement (MTM-1)
Pengukuran waktu metoda atau Methods Time Measurement-1 (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan awal waktu baku (Predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film (Sritomo, 1992).
Metoda ini berguna untuk siklus yang berulang-ulang dan cukup detail. Dalam pengidentifikasian elemen gerakan dasarnya, metoda ini mempertimbangkan 3 tipe pengontrolan atau pengendalian, yang berguna untuk mengetahui pengaruh pergerakan atau gerakan kerja, yaitu:
1. Pengendalian otot, yang besarnya tergantung kebutuhan.
2. Pengendalian pengelihatan atau mata, yang terdiri dari fokus, perpindahan dan sudut pandang.
3. Pengendalian mental, yang dimaksud ialah motivasi dari gerakkan.
Selain MTM-1 terdapat beberapa macam MTM lainnya, yaitu sebagai berikut (Diktat Kuliah, 2008).
1. MTM – 1
Digunakan untuk siklus yang berulang-ulang.
2. MTM – 2
Merupakan perkembangan dari MTM – 1.
3. MTM – 3
Digunakan untuk produksi kecil, perawatan dan aktifitas konstruksi.
4. MTM – C1
Digunakan untuk buruh tak langsung.
5. MTM – C2
Merupakan perkembangan dari MTM – C1.
6. MTM – V
Digunakan untuk buruh langsung dalam bengkel mesin.
7. MTM – M
Digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yang menggunakan alat-alat optik.
8. 4M
Merupakan komputerisasi dari MTM – 1.
Adapun tingkat kesulitan yang berpengaruh terhadap pengontrolan dan pengendalian gerakannya dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
A. Tingkat Pengendalian Rendah ( LOW )
1. Pergerakkannya otomatis.
2. Mudah mempelajarinya atau melakukannya.
3. Tidak memerlukan koordinasi antara mata dan tangan, dan hanya memerlukan pengendalian tenaga yang sedikit atau minimum.
4. Sedikit otot yang bekerja.
5. Merupakan tipe yang efisien dari bagian pergerakkan tubuh.
6. Sudah terampil, pergerakkannya tanpa kesadaran / konsentrasi yang tinggi, karena sudah terprogram dalam otak.
7. Tanpa keragu-raguan.
B. Tingkat Pengendalian Sedang ( MEDIUM )
1. Memerlukan beberapa ketepatan dan ketetlitian dalam pergerakkan.
2. Koordinasi antara mata dan tangan cukup diperlukan, tapi tidak banyak atau terlampau sulit.
3. Memerlukan beberapa koordinasi otot sampai akhir dari pergerakkan tersebut.
4. Cukup banyak gerakan-gerakan yang membutuhkan kesadaran atau konsentrasi yang khusus.
5. Memerlukan informasi dari penglihatan ke otak, dengan tujuan menentukan gerakan selanjutnya.
6. Pekerja bekerja tanpa latihan atau trainint yang lama atau sulit.

C. Tingkat Pengendalian Tinggi ( HIGH )
1. Membutuhkan ketepatan yang tinggi dalam pergerakan.
2. Koordinasi mata dan tangan mutlak dan tanpa henti.
3. Otot bekerja lebih ekstra.
4. Butuh konsentrasi yang tinggi.
5. Butuh ketelitian yang tinggi.
6. Informasi dari alat-alat sensorik sangat dibutuhkan sekali untuk memulai pergerakkannya.
7. Sebelum operator bekerja harus melalui training yang sungguh-sungguh dan lama terlebih dahulu.
Pada dasarnya terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan metoda MTM-1 yaitu:
1. Pendahuluan.
2. Observasi.
3. Perhitungan dan Pengecekan.
Pemilihan operator sebaiknya dipilih yang sudah mempunyai metoda kerja yang tetap dan dianggap baik dan terampil. Yang dimaksud dengan pendekatan operator ialah pemberitahuhan kepada operator tersebut tentang pengukuran dan pencatatan yang akan kita lakukan, dengan tujuan agar supaya operator tersebut dapat bekerja secara wajar. Yang dimaksud dengan pengumpulan informasi ialah identifikasi kegiatan yang antara lain meliputi: lokasi kegiatan, identifikasi bahan dan bagian-bagiannya, peralatan yang dipakai, tata letak tempat kerja, kondisi pekerjaan, kwalitas dan pengukuran jarak.
Sumber : (Yudiantyo, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar